Selama bertahun-tahun, Google Search menjadi mesin pencari terbesar dan paling dominan di dunia. Bahkan, aktivitas mencari informasi di internet identik dengan kata kerja “googling”. Namun kini, dominasi tersebut mulai terkikis. Market share Google Search menunjukkan penurunan signifikan yang tidak pernah terjadi dalam kurun waktu satu dekade terakhir.
Menurut laporan StatCounter yang dikutip oleh SearchEngineLand, pangsa pasar Google Search turun di bawah 90 persen selama tiga bulan berturut-turut pada Oktober–Desember 2024. Pada Oktober 2024, pangsa pasar Google berada di 89,34 persen. Angka itu meningkat sedikit pada November menjadi 89,99 persen, namun kembali merosot di Desember menjadi 89,73 persen. Penurunan ini terhitung besar mengingat Google selama bertahun-tahun selalu berada di atas 90 persen.
Dibanding Bulan Sebelumnya, Penurunan Terlihat Konsisten
Jika melihat data bulan-bulan sebelumnya, kondisi ini semakin jelas. Pada Maret 2024 market share Google mencapai 91,38 persen, dan pada Juni 2024 sebesar 91,06 persen. Tren penurunan ini mulai terlihat pada akhir kuartal pertama 2024, dan terus berlanjut hingga menjadi yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir.
Terakhir kali Google mengalami penurunan serupa adalah pada tahun 2015. Saat itu, market share Google juga sempat anjlok hingga di bawah 90 persen selama Januari hingga Maret 2015, dengan titik terendah pada Februari 2015 mencapai 89,47 persen.
Apa Penyebab Market Share Google Menurun?
StatCounter tidak memberikan alasan spesifik di balik penurunan pangsa pasar Google Search. Namun sejumlah faktor besar diprediksi menjadi penyebabnya.

Munculnya Pesaing Berbasis AI Generatif
Ledakan perkembangan AI generatif menjadi salah satu faktor paling kuat yang menggeser cara orang mencari informasi di internet. Platform seperti:
- Perplexity AI
- ChatGPT dengan fitur SearchGPT
mulai menawarkan pengalaman pencarian yang lebih cepat, ringkas, dan langsung ke poin. Banyak pengguna lebih suka jawaban langsung daripada halaman web yang panjang.
Kesadaran Privasi yang Semakin Tinggi
Sebagian pengguna mulai meninggalkan Google karena faktor privasi. Alternatif seperti DuckDuckGo, Brave Search, dan mesin pencari independen lainnya semakin diminati oleh pengguna yang menginginkan pencarian tanpa pelacakan data.
Perubahan Pola Konsumsi Informasi, Terutama pada Gen Z
Inilah faktor terbesar yang mengubah peta pencarian digital. Pola konsumsi informasi generasi muda tidak lagi sama seperti generasi sebelumnya.
Gen Z Lebih Suka Cari Informasi di TikTok
Laporan YPulse (April 2024) mengungkapkan bahwa generasi Z (usia 18–24 tahun) kini lebih memilih TikTok untuk mencari informasi dan berita dibanding Google.
Berikut data lengkapnya:
- 46% Gen Z masih menggunakan Google Search
- 21% Gen Z menggunakan TikTok sebagai mesin pencari
- 5% Gen Z menggunakan YouTube untuk mencari informasi
Sebaliknya, generasi millennial (25–39 tahun) lebih setia menggunakan Google dengan persentase 58%.

Kenapa Gen Z Memilih TikTok?
Beberapa alasan yang sering disebutkan:
- Mereka lahir di era media sosial, bukan era mesin pencari web.
- Informasi di TikTok lebih cepat, visual, dan mudah dicerna.
- Algoritma TikTok bisa memberikan rekomendasi yang relevan secara instan.
- Anak muda lebih suka format video pendek dibanding artikel panjang.
Platform seperti TikTok bukan hanya menjadi tempat hiburan, tetapi sudah menjadi “search engine kedua” bagi generasi muda.
Media Sosial Menjadi Sumber Berita Utama untuk Gen Z
Tren ini juga didukung laporan dari Ofcom (2022–2023), regulator komunikasi Inggris. Mereka menemukan bahwa Gen Z lebih suka konsumsi berita dari media sosial seperti:
- TikTok
- YouTube
Alih-alih dari Google Search, televisi, atau situs berita tradisional.
Generasi muda lebih nyaman mendapatkan informasi dari konten video, ringkasan cepat, dan sumber-sumber yang menurut mereka relatable. Sementara itu, millennial tetap mengandalkan Google karena sejak kecil mereka sudah terbiasa menjadikan Google sebagai pusat informasi.
Apakah Google Akan Kalah?
Meski Google masih menjadi mesin pencari nomor satu secara global, tren saat ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam perilaku digital generasi muda.
Dua faktor yang kemungkinan akan memperbesar penurunan market share Google Search di masa depan:
- AI generatif semakin matang dan lebih akurat
- Pengguna muda semakin mengutamakan platform sosial sebagai alat pencarian
Jika tren ini terus berlangsung, kesenjangan penggunaan Google antara Gen Z dan millennial akan semakin lebar.
Kesimpulan
Penurunan market share Google Search adalah sinyal kuat bahwa lanskap pencarian online mulai berubah. Dominasi Google tidak lagi absolut karena munculnya AI generatif, meningkatnya kesadaran privasi, dan perubahan kebiasaan pencarian pada Gen Z.
Media sosial seperti TikTok kini menjadi pesaing nyata sebagai alat pencarian informasi, terutama bagi generasi muda. Meski Google masih di posisi teratas, masa depan pasar mesin pencari tampaknya akan lebih kompetitif dari sebelumnya.
Baca artikel lainnya klik disini
Referensi kompas.com





