
DDOS (Distributed Denial of Service) adalah jenis serangan siber di mana penyerang membanjiri target (seperti website, server, atau jaringan) dengan lalu lintas palsu yang berlebihan. Tujuan utama serangan DDoS adalah untuk mengganggu atau melumpuhkan layanan target, sehingga pengguna yang sah tidak dapat mengakses atau menggunakan layanan tersebut.
Cara Kerja DDOS
Infeksi Perangkat:
- Penyerang terlebih dahulu menyebarkan program jahat (malware) ke berbagai perangkat yang terhubung ke internet, seperti komputer, smartphone, atau perangkat pintar lainnya.
- Tanpa disadari pemiliknya, perangkat yang terinfeksi akan menjadi bagian dari sistem kendali jarak jauh.
Membentuk Jaringan Bot (Botnet):
- Perangkat-perangkat yang telah dikompromikan tadi akan dikendalikan secara kolektif oleh pelaku.
- Kumpulan perangkat ini disebut botnet, yang berfungsi layaknya pasukan robot digital siap pakai.
Menjalankan Serangan:
- Setelah memiliki cukup banyak “anggota”, penyerang memberikan instruksi ke botnet untuk secara serentak membanjiri sebuah situs atau server tertentu dengan permintaan palsu atau lalu lintas yang sangat tinggi.
Mengganggu Kinerja Sistem Target:
- Volume permintaan yang tidak wajar ini menyebabkan server menjadi terlalu sibuk menangani lalu lintas yang sebenarnya tidak sah.
- Akibatnya, layanan menjadi sangat lambat atau bahkan tidak bisa diakses sama sekali oleh pengguna yang sah.
Bayangkan sebuah kedai kopi kecil yang hanya muat 10 pelanggan, tiba-tiba didatangi ratusan orang yang hanya duduk tanpa memesan. Pelanggan yang benar-benar ingin membeli kopi tidak kebagian tempat. Hal serupa terjadi saat server dibanjiri trafik palsu—akses pengguna asli jadi terhambat.
Dampak Buruk Dari DDOS
- Gangguan layanan: Website atau aplikasi menjadi sangat lambat atau bahkan tidak bisa diakses sama sekali.
- Kerugian finansial: Perusahaan dapat kehilangan pendapatan selama waktu henti, terutama bagi bisnis yang bergantung pada ketersediaan online.
- Kerusakan reputasi: Pelanggan mungkin kehilangan kepercayaan jika layanan sering tidak tersedia atau lambat.
- Biaya pemulihan: Mengatasi dan memulihkan sistem dari serangan DDoS bisa sangat mahal.
- Kebocoran data: Pada beberapa kasus, serangan DDoS bisa menjadi pengalihan untuk serangan lain yang bertujuan mencuri data.
- Rentan terhadap pemerasan: Penyerang terkadang mengancam dengan serangan DDoS untuk memeras uang dari korban.
Teknik Kerja DDOS
Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) menjadi ancaman serius bagi keamanan jaringan internet dan sumber daya server kunci seperti Load Balancer dan Firewall. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja DDoS dan teknik-teknik yang digunakannya? Berikut adalah cara kerja dan teknik DDoS:
1. Teknik Serangan DDoS
- Request Flooding : Teknik ini menjadi pilihan utama bagi para hacker dalam melancarkan serangan DDoS. Dengan cara membanjiri suatu jaringan dengan banyak permintaan (request), seluruh lalu lintas internet dapat down, membuat pengguna lain tidak dapat dilayani.
- Traffic Flooding : Serangan ini membanjiri server target dengan data yang besar dan banyak. Hal ini mengakibatkan down-nya jaringan internet, layanan online, dan website, menghalangi pengguna lain untuk mengaksesnya
- Denial of Service (DoS) : Teknik ini jarang dipilih karena tingkat kesulitannya yang tinggi. Serangan DoS berusaha untuk mengubah sistem konfigurasi jaringan internet, bahkan bisa merusak komponen dan server secara fisik.
2. Cara Kerja DDoS Berdasarkan Layer OSI
- DDoS Protokol : Teknik ini dilakukan dengan mengirimkan paket-paket SYN (Synchronize) untuk membuat koneksi ke server target. Namun, koneksi tersebut tidak pernah terjadi karena paket-paket SYN tersebut tidak direspons oleh server. Contoh serangan DDoS Protokol termasuk Smurf DDoS, SYN Flood, dan Ping of Death. Serangan ini dapat membuat server menjadi overload karena harus menangani banyak permintaan koneksi yang tidak pernah terjadi.
- DDoS Volumetric : Serangan DDoS Volumetric memanfaatkan penggunaan botnet (jaringan komputer kendali jarak jauh) untuk menciptakan traffic yang besar secara tiba-tiba dan tidak wajar. Hal ini dapat mengakibatkan kemacetan traffic yang berkelanjutan dalam waktu tertentu. Akibatnya, bandwidth server akan kewalahan dan mengalami kelumpuhan, membuat layanan tidak dapat diakses.
- DDoS Layer Aplikasi : Serangan ini menyerang “layer” yang umumnya rentan, yaitu layer aplikasi. Keberadaan serangan ini sering tidak disadari atau luput dari pengawasan karena dampaknya yang tidak besar secara langsung. Serangan DDoS Layer Aplikasi dilakukan dengan mengirim banyak permintaan (request) yang meniru perilaku traffic pengguna. Target utamanya adalah beberapa fitur tertentu dari suatu website atau aplikasi.
Ciri-Ciri Website yang Terkena Serangan DDoS
1. Kinerja Website Menurun Drastis
Salah satu ciri yang paling terlihat adalah penurunan kinerja situs web secara drastis. Situs yang sebelumnya responsif dan cepat dapat menjadi lambat bahkan tidak bisa diakses sama sekali. Hal ini disebabkan oleh serangan DDoS yang membanjiri server dengan banyak permintaan, membuatnya tidak mampu menangani lalu lintas yang tinggi.
2. Peningkatan Lalu Lintas Jaringan Secara Mendadak
Serangan DDoS seringkali menyebabkan lonjakan tiba-tiba dalam lalu lintas jaringan. Jika secara tiba-tiba jumlah permintaan yang masuk ke server meningkat secara dramatis, hal ini bisa menjadi indikasi kuat bahwa situs sedang diserang oleh DDoS.
3. Kesulitan atau Gagal Mengakses Website
Pengguna yang mengalami kesulitan atau bahkan gagal mengakses situs web adalah tanda lain bahwa situs tersebut mungkin sedang mengalami serangan DDoS. Jika memuat halaman situs membutuhkan waktu yang sangat lama atau bahkan tidak dapat diakses sama sekali, ada kemungkinan besar bahwa situs tersebut sedang menghadapi serangan DDoS.
4. Munculnya kode error 5xx
Kode error 5xx, terutama 500 dan 503, adalah peringatan yang perlu kamu waspadai. Kode error 500 menunjukkan server tidak bisa menangani permintaan, sementara 503 berarti server kelebihan beban. Meski kadang muncul saat proses maintenance website, kemunculan mendadak dalam jumlah besar bisa jadi tanda serangan DDoS.
Periksalah log file untuk melihat pola kemunculan kode-kode ini. Jika terjadi bersamaan dengan gejala lain yang disebutkan di sini, kemungkinan besar website sedang diserang DDoS.
Cara Mengatasi Serangan DDoS
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah serangan DDoS.
- Gunakan firewall dan sistem deteksi intrusi – Firewall dan sistem deteksi intrusi dapat membantu mengidentifikasi dan memblokir lalu lintas yang mencurigakan sebelum mencapai server. Pastikan untuk mengonfigurasi alat-alat ini dengan benar dan selalu memperbarui aturan keamanannya contohnya cloudflare.
- Manfaatkan CDN – CDN dapat membantu mendistribusikan lalu lintas ke berbagai server di lokasi yang berbeda, sehingga mengurangi beban pada server utama. Hal ini juga membantu menyaring lalu lintas berbahaya sebelum mencapai infrastruktur kamu.
- Terapkan pembatasan laju permintaan – Dengan membatasi jumlah permintaan yang dapat diterima dari satu IP address dalam periode waktu tertentu, kamu dapat mengurangi dampak serangan DDoS. Ini akan membantu mencegah server kewalahan oleh banjir permintaan.
- Implementasikan sistem anti-DDoS – Terdapat banyak solusi anti-DDoS yang tersedia saat ini. Sistem ini dirancang khusus untuk mendeteksi dan memitigasi serangan DDoS secara real-time, melindungi kamu dari berbagai jenis serangan.
- Gunakan blackholing atau null routing – Teknik ini melibatkan pengalihan lalu lintas yang mencurigakan ke rute nol, hal ini efektif menghentikannya sebelum mencapai tujuan. Namun, gunakan metode ini dengan hati-hati karena dapat memengaruhi lalu lintas yang sah jika tidak dikonfigurasi dengan benar.
- Perbarui dan patch sistem secara teratur – Pastikan semua sistem dan perangkat lunak selalu diperbarui dapat membantu menutup celah keamanan yang mungkin dieksploitasi oleh penyerang.
- Bangun kesadaran tentang DDoS – Edukasi tim tentang apa itu serangan DDoS, bagaimana cara kerjanya, dan apa dampaknya terhadap bisnis. Pelajari juga tanda-tanda awal serangan DDoS, seperti perlambatan kinerja website yang tidak biasa atau lonjakan lalu lintas yang tidak dapat dijelaskan.
DoS adalah serangan yang dapat melumpuhkan website atau layanan online dalam hitungan menit. Cara kerja DDoS Attack adalah dengan membanjiri server target menggunakan traffic palsu sehingga kinerja website melambat atau bahkan tidak dapat diakses sama sekali. Dampak DDoS bisa sangat merugikan, mulai dari kerugian finansial hingga rusaknya reputasi bisnis.
Baca Selengkapnya dev.rasibintang.net.id