Apa Itu Blockchain?

Pada saat ini, pengiriman aset atau mata uang masih sangat bergantung kepada pihak ketiga ataupun bank. Saat ini hanya Blockchain yang memungkinkan orang untuk mentransfer aset bernilai melalui internet dengan aman, tanpa terduplikasi, dan tanpa bantuan pihak ketiga seperti bank ataupun lainnya.

Blockchain memungkinkan kepemilikan dan otoritas terhadap aset (cryptocurrency) berada di tangan masing-masing individu, dan ini lah yang membuat teknologi blockchain disebut sebagai salah satu inovasi terbesar di abad ke-21. (https://www.cryptomedia.id)

Pengertian Blockchain

Blockchain adalah teknologi terdesentralisasi yang berfungsi sebagai buku besar digital yang terus diperbarui dan terdistribusi di seluruh jaringan. Secara sederhana, Blockchain yaitu rangkaian blok yang saling terhubung dan masing-masing blok memuat sejumlah transaksi.

Setiap blok dalam blockchain memiliki tanda waktu dan informasi tentang transaksi yang telah terjadi. Karena setiap blok saling terhubung satu sama lain. Maka setiap transaksi yang terjadi di blockchain akan terekam secara permanen dan tidak dapat diubah.

Cara Kerja Blockchain

Cara kerja blockchain adalah dimulai ketika sebuah blok menyimpan sebuah data baru.

Sistem blockchain sendiri terdiri dari dua buah jenis record, transaksi dan blok.

Uniknya, setiap blok berisi hash kriptografi sehingga membentuk jaringan.

Di sini, fungsi hash kriptografi adalah untuk mengambil data dari blok asal dan mengubahnya menjadi sebuah compact string.

String ini menjadi alarm pendeteksi jika ditemukan adanya potensi sabotase.

Teknologi blockchain juga terdesentralisasi, sehingga tidak ada satupun otoritas yang memiliki kendali penuh, melainkan terpecah ke setiap komputer yang sudah diinstal perangkat lunak khusus.

Berikut carakerja secara detal;

  1. Pertama, toko online A memiliki Wallet Bitcoin untuk menerima pembayaran dari pelanggan.
  2. Kemudian datang pelanggan yang ingin membeli di website toko online A menggunakan Bitcoin.
  3. Pemilik toko online A memberikan alamat wallet bitcoin yang bisa digunakan pembeli untuk melakukan pembayaran.
  4. Pembeli melakukan transfer/pembayaran bitcoin ke alamat dompet bitcoin penjual toko online A yang diberikan bersama dengan kunci transaksi.
  5. Permintaan transaksi terkirim kepada para penambang (minners) bitcoin.
  6. Sebagai informasi, penambang bitcoin adalah orang-orang yang menyiapkan komputer khusus untuk melakukan perhitungan matematis guna membuka celah blok baru pada blockchain.
  7. Para penambang bitcoin menghitung nilai hash baru berdasarkan kombinasi hash kriptografi sebelumnya.
  8. Sebuah blok baru tercipta dan digunakan untuk menyimpan bitcoin dalam transaksi antara toko online A dengan pembeli.
  9. Transaksi terverifikasi, ditandai dengan penambahan bitcoin di wallet bitcoin toko online A.

Kelebihan Dan Kekurangan Blockchain

Blockchain juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain:

Kelebihan

  • Terdesentralisasi: Blockchain mengeliminasi kebutuhan akan pihak ketiga untuk memfasilitasi transaksi, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi langsung satu sama lain tanpa biaya tambahan.
  • Keamanan tinggi: Setiap blok pada blockchain terhubung dengan blok sebelumnya, sehingga setiap transaksi tercatat secara permanen dan tidak dapat dimanipulasi. Hal ini membuat blockchain sangat aman dan transparan.
  • Transparansi : Seluruh transaksi yang dilakukan di blockchain tercatat secara publik dan terbuka untuk dilihat oleh siapa saja. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk memantau kegiatan yang terjadi pada jaringan blockchain.
  • Efisiensi biaya: Transaksi blockchain jauh lebih murah dibandingkan dengan transaksi melalui sistem keuangan tradisional, karena tidak ada biaya yang dikenakan oleh pihak ketiga.

Kekurangan

  • Skalabilitas: Beberapa jenis blockchain, seperti Bitcoin, masih memiliki masalah dalam hal skalabilitas. Volume transaksi yang besar dapat membuat jaringan blockchain menjadi lambat dan mahal.
  • Ketidakpastian regulasi: Karena masih tergolong sebagai teknologi baru, regulasi blockchain masih belum jelas dan terkadang membingungkan.
  • Risiko kehilangan kunci pribadi: Karena blockchain membutuhkan kunci pribadi untuk mengakses akun, risiko kehilangan kunci pribadi dapat mengakibatkan kehilangan akses ke akun.

Kesimpulan

Blockchain adalah teknologi yang memiliki potensi besar dalam menciptakan jaringan terdesentralisasi yang aman dan transparan. Dalam beberapa tahun terakhir, blockchain telah mulai diterapkan dalam berbagai industri dan terus mengalami perkembangan dan inovasi.

Namun, seperti teknologi baru lainnya, blockchain juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Meskipun begitu, potensi blockchain dalam menciptakan jaringan terdesentralisasi yang aman dan transparan tetap besar dan diprediksi akan terus berkembang pada masa depan.

Di Indonesia sendiri, perkembangan Teknologi Blockchain semakin pesar. Semua sektor mulai memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses bisnis. Regulasi yang lebih jelas dan kebijakan yang mendukung diperlukan untuk memastikan perkembangan teknologi blockchain berjalan dengan baik di Indonesia.

Baca Selengkapnya disini

Bagikan
Bayu
Bayu

I am a web developer with strong programming experience, specializing in building responsive and scalable web applications using modern technologies.

Articles: 28

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *