Mark Zuckerberg memprediksi kacamata pintar akan menggantikan smartphone, dengan Meta Ray-Ban Display sebagai solusinya. Kacamata ini bertujuan menjaga interaksi sosial, dilengkapi kamera, speaker, mikrofon, AI, dan layar untuk aplikasi Meta, navigasi, serta terjemahan langsung. Fitur uniknya adalah Meta Neural Band, gelang yang menangkap sinyal otak untuk kontrol gerakan.
Meta Ray-Ban Display adalah kacamata pintar canggih yang dikembangkan oleh Meta, dirancang untuk menggantikan fungsi smartphone di masa depan. Berikut adalah detail lebih lanjut mengenai fitur dan teknologinya:
- Layar Terintegrasi
- Kacamata ini dilengkapi dengan layar penuh warna beresolusi tinggi di sisi kanan lensa.
- Layar ini menampilkan notifikasi, pesan, navigasi, dan terjemahan real-time tanpa perlu menyentuh ponsel.
- Layar hanya aktif saat dibutuhkan, sehingga tidak mengganggu pandangan pengguna.
- Meta Neural Band
- Setiap pembelian kacamata sudah termasuk Meta Neural Band, sebuah gelang berbasis elektromiografi (EMG).
- Gelang ini mendeteksi sinyal saraf-otot di pergelangan tangan.
- Dengan gerakan jari yang halus, pengguna dapat menggulir menu, mengetik di udara, dan mengontrol kamera secara intuitif.
- Fitur Lainnya
- Seperti kacamata pintar Meta sebelumnya, model baru ini memiliki kamera, speaker, mikrofon, dan asisten AI terintegrasi.
- Layar pada kacamata dapat menampilkan aplikasi Meta seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook, serta petunjuk arah dan terjemahan langsung.
- Kacamata ini dibanderol dengan harga mulai dari US$799 (sekitar Rp13,25 juta) dan mulai dijual pada 30 September 2025.
Visi Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg melihat kacamata pintar ini sebagai solusi untuk menjaga rasa kehadiran yang sering hilang saat orang terlalu fokus pada ponsel mereka. Ia percaya bahwa kacamata pintar akan menjadi pintu masuk ke era superintelligence, memungkinkan pengguna tetap fokus pada momen saat ini sambil mengakses kemampuan AI yang meningkatkan kecerdasan, komunikasi, memori, dan indra.
Kesimpulan
Meta Ray-Ban Display tidak hanya menampilkan kamera, speaker, mikrofon, dan asisten AI seperti model sebelumnya, tetapi juga menawarkan layar yang dapat menampilkan aplikasi Meta seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook, serta petunjuk arah dan terjemahan langsung. Yang membedakannya adalah Meta Neural Band, gelang yang menggunakan surface electromyography (sEMG) untuk menangkap sinyal antara otak dan tangan saat pengguna melakukan gerakan.
Teknologi sEMG memungkinkan pengguna mengetik pesan tanpa bersuara, dengan hanya meniru gerakan menulis menggunakan jari. Zuckerberg mengklaim dapat mengetik hingga 30 kata per menit, mendekati kecepatan mengetik rata-rata di smartphone yang sekitar 36 kata per menit. Meskipun demo AI sempat gagal karena masalah Wi-Fi, fungsionalitas gelang tetap menunjukkan potensi besar.
Sejak 2021, Meta telah berinvestasi besar dalam penelitian sEMG, termasuk mengembangkan prototipe bernama Orion. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan bersaing dengan Apple dan Google dalam mengembangkan perangkat wearable yang suatu hari dapat menggantikan smartphone.
Referensi seluler.id
Baca Artikel Lainnya Disini