
Cache adalah ruang penyimpanan di hardware, software, atau browser yang menyimpan data sementara, yang kemudian digunakan untuk membantu mempercepat loading sistem, aplikasi, atau website.
Jadi, saat Anda membuka aplikasi atau website untuk pertama kali, cache akan mendownload dan menyimpan datanya. Lalu, saat Anda membuka aplikasi atau website itu lagi, cache akan menampilkan informasi yang tadi sudah didownload agar Anda tidak perlu menunggu lama.
Pengertian dan Fungsi Cache
Dalam definisi lainnya, pengertian cache adalah proses yang dilakukan oleh sistem atau browser untuk menyimpan data atau informasi sementara agar proses loading menjadi lebih cepat.
Contohnya begini:
Anda sedang mencari “cara membuat website” di Google. Kemudian, Anda membuka salah satu website yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya. Awalnya, browser pasti akan membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk memuat situs tersebut.
Namun, ketika Anda membuka website itu lagi, prosesnya akan lebih cepat karena datanya sudah disimpan di cache saat Anda mengaksesnya di awal tadi.
Jadi, fungsi cache adalah agar user bisa mengakses informasi dengan lebih cepat, karena adanya data yang sudah tersimpan.
Source hostinger.com
Cara Kerja Cache
Cache adalah sistem yang menyimpan data sementara agar browser atau aplikasi dapat memuat lebih cepat. Dengan menyimpan data di dalam sistem lokal, perangkat hanya perlu mengakses data tersebut tanpa harus mengunduh ulang dari server. Berikut penjelasan langkah demi langkah cara kerja cache:
- Pencarian Data di Memori Cache: Ketika Anda meminta data melalui aplikasi atau browser, sistem akan terlebih dahulu mencari data tersebut di memori cache.
- Proses Akses Awal: Jika ini adalah kali pertama Anda mengakses data tersebut, sistem belum memiliki data di cache. Sistem akan langsung mengakses sumber data utama untuk mengambil informasi.
- Perekaman Data ke Cache: Selama proses pengambilan data dari sumber utama, prosesor juga merekam data tersebut ke bagian cache.
- Akses Data yang Lebih Cepat: Setelah data tersimpan, cache memungkinkan akses berikutnya menjadi lebih cepat karena data sudah tersedia di sistem lokal.
Proses ini mirip dengan cara kerja otak manusia. Ketika pertama kali mengunjungi sebuah mal, otak menyimpan informasi rute masuk dan keluar. Ketika ingin meninggalkan mal, Anda bisa melakukannya dengan cepat karena sudah mengenali jalannya.
Sebaliknya, jika Anda dibawa ke mal tanpa petunjuk, Anda akan bingung dan harus bertanya untuk menemukan jalan keluar. Saat mengunjungi situs baru, browser menyimpan informasi dari situs tersebut di penyimpanan internal perangkat sebagai cache.
Akibatnya, kunjungan berikutnya ke situs tersebut akan memuat halaman lebih cepat. Namun, tidak semua data dapat disimpan sebagai cache. Data yang biasanya disimpan adalah data header, yang memberikan instruksi pada perangkat tentang informasi yang dapat di-cache.
Fungsi Cache
1. Meningkatkan performa sistem
Cache menyimpan data yang sering diakses sehingga prosesor dapat mengambilnya dengan lebih cepat dibandingkan memori utama. Proses ini secara langsung meningkatkan performa sistem, membuat aplikasi dan proses berjalan lebih efisien.
2. Menghemat waktu dan energi
Dengan mengurangi kebutuhan prosesor untuk mengakses memori utama, cache mengurangi waktu akses sekaligus menghemat energi. Hal ini menjadikan sistem lebih hemat daya dan efisien dalam penggunaan sumber daya.
3. Mempercepat proses booting
Saat perangkat dinyalakan, cache membantu menyimpan data penting yang dibutuhkan untuk inisialisasi sistem. Proses ini mempercepat waktu booting, memungkinkan perangkat siap digunakan lebih cepat.
4. Meningkatkan efisiensi penggunaan memori
Cache mengurangi beban pada memori utama dengan menyimpan data yang sering digunakan. Ini menciptakan penggunaan sumber daya memori yang lebih optimal dan meningkatkan performa sistem secara keseluruhan.
5. Meningkatkan pengalaman pengguna
Dengan mempercepat waktu akses data, cache memberikan pengalaman yang lebih responsif. Aplikasi terbuka lebih cepat, situs web memuat lebih singkat, dan interaksi dengan sistem menjadi lebih lancar.
.
Jenis-Jenis Cache

Menurut lingkungan penggunaanya, cache dibagi menjadi dua jenis, yaitu hardware cache dan software cache. Kemudian, jika dibagi lagi, software cache juga memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah web cache.
Pada dasarnya, semua fungsi cache itu sama, yaitu untuk mempercepat waktu loading dengan mendownload dan menyimpan data di ruang penyimpanan sementara.
Dengan mengetahui jenis-jenisnya, nantinya kita bisa lebih paham area mana saja yang perlu kita perbaiki untuk mengoptimalkan perangkat.
Di bawah ini, kami akan menjelaskan jenis-jenis cache secara umum.
1. Cache Hardware
Hardware cache adalah memori yang ada di dalam microprocessor dan merupakan komponen fisik dari prosesor itu sendiri. Cache hardware memiliki beberapa jenis, yaitu:
- CPU cache. Jenis ini digunakan oleh CPU komputer untuk menghemat waktu dan daya yang dibutuhkan untuk mengakses data dari memori utama.
- GPU cache. Hampir sama seperti CPU cache, GPU cache lebih spesifik untuk menyimpan file-file cache yang berkaitan dengan grafik/gambar.
- DSP cache. Cache ini menyimpan hal-hal yang berkaitan dengan DSP, yang merupakan singkatan dari Digital Signal Processors, yang menangkap sinyal-sinyal seperti suara, audio, video, suhu, dll.
2. Cache Software
Sebaliknya, software cache adalah ruang penyimpanan yang ada di dalam aplikasi atau program komputer untuk mempercepat fungsi spesifik dari program tersebut.
Berikut jenis software cache:
- Disk cache. Disk cache diperlukan untuk mempercepat proses penulisan dan pemuatan data oleh sebuah program.
- Web cache. Jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu server-side cache dan client-side cache. Kemudian, server-side cache juga memiliki beberapa jenis, yaitu Full-page cache, DNS cache, CDN cache, Object cache, Opcode cache, dan Fragment cache. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel kami tentang website cache.
- Memoization. Dalam komputasi, memoization adalah metode optimasi yang terutama digunakan untuk mempercepat program komputer dengan menyimpan hasil pemanggilan fungsi yang cukup berat.
3. Cache Browser
Jenis yang satu ini sebenarnya termasuk dalam software cache. Namun, cache browser adalah yang paling sering kita temui, dan kami rasa jenis ini butuh penjelasan tersendiri.
Kalau Anda sering menggunakan Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, atau aplikasi lainnya untuk browsing, semua aplikasi ini sebenarnya menyimpan cache. Fungsinya yaitu untuk mempercepat loading website agar ketika Anda menggunakan browser tersebut untuk mengunjungi sebuah website lagi, aplikasi bisa menampilkan halaman web dengan lebih cepat.
Elemen yang disimpan oleh cache browser meliputi file HTML, CSS, Javascript, PHP, dan lain-lain. File cache ini menambah ukuran aplikasi browser yang Anda gunakan, sehingga mungkin Anda perlu menghapusnya secara rutin. Misalnya, di bawah ini adalah area untuk menghapus cache di Google Chrome.
Apakah Cache Perlu Dihapus?
Ya, Anda harus menghapus cache secara berkala, tapi tidak terlalu sering. Kenapa? Menghapus cache memiliki beberapa manfaat penting, seperti meningkatkan performa perangkat. Seiring dengan pertumbuhannya, cache bisa memperlambat kinerja perangkat dan menghabiskan ruang penyimpanan.
Dengan membersihkan cache, perangkat menjadi lebih cepat dan responsif. Selain itu, menghapus cache juga memperkuat keamanan data pribadi, karena dapat mengurangi risiko data sensitif seperti kredensial login atau riwayat browsing diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Cache yang rusak dapat menyebabkan masalah seperti loading yang lambat, kesalahan tampilan, atau crash aplikasi. Menghapusnya dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Namun, terlalu sering menghapus cache juga memiliki dampak negatif.
Baca Selengkapnya Disini