Apa Itu DevOps?

Sebelum kita masuk kepembahasan , kita harus tau Apa Itu DevOps? kali ini kita akan menjelaskan keseluruhan tentang pengertian DevOps.

Pengertian DevOps

DevOps adalah metodologi yang mengintegrasikan pengembangan perangkat lunak dengan operasi teknologi informasi. Pendekatan ini bertujuan untuk mempercepat siklus pengembangan, meningkatkan kolaborasi, dan memastikan kualitas produk yang lebih baik. Di Indonesia, 57 persen perusahaan telah mengimplementasikan DevOps tingkat lanjut, melampaui negara-negara lain di Asia Pasifik. Selain itu, sekitar 70% perusahaan besar global juga telah mengadopsi praktik ini. Dengan DevOps, perusahaan dapat mengurangi hambatan antara tim pengembang dan operasional, sehingga proses kerja menjadi lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

DevOps merupakan singkatan dari dua kata yaitu Development dan Operation. Di mana kedua kata tersebut bermakna menggabungkan proses development/pengembangan dari sebuah sistem/aplikasi dengan operation/operasional. Seperti yang disebutkan sebelumnya, DevOps adalah sebuah prinsip developer untuk mengkoordinasikan antar tim yaitu tim development dengan tim operations dengan efektif dan efisien.

Point Penting Tentang DevOps

  • DevOps menggabungkan pengembangan dan operasional untuk membuat produk lebih baik.
  • Kerja sama tim pengembang dan operasional penting untuk menyelesaikan masalah cepat.
  • Proses otomatis di DevOps mengurangi kesalahan manusia dan mempercepat kerja.
  • CI dan CD membantu tim memperbarui aplikasi dengan lebih cepat.
  • Pemantauan dan feedback terus-menerus membantu tim menemukan masalah lebih awal.
  • FineBI mendukung DevOps dengan data real-time dan gambar yang mudah dipahami.
  • Menggunakan DevOps bisa membuat produk lebih cepat sampai ke pasar.
  • Perusahaan yang memakai DevOps bisa menghemat biaya dan membuat software lebih stabil

Tujuan DevOps

DevOps bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara tim development dan tim operation dari mulai perencanaan hingga aplikasi/fitur ter-deliver ke pengguna. Semua itu harus dilakukan secara otomatis agar:

  1. Meningkatkan deployment frequency.
  2. Meningkatkan waktu pemasaran.
  3. Menurunkan tingkat kegagalan pada rilisan terbaru.
  4. Mempersingkat waktu perbaikan.
  5. Meningkatkan waktu pemulihan.

Menurut laporan State of DevOps pada tahun 2015, organisasi IT yang menerapkan DevOps menghasilkan kinerja 30x lebih tinggi dengan 200x efisiensi waktu, kegagalan 60x lebih sedikit, dan proses pemulihan 168x lebih cepat.

Baca Lengkapnya di https://rasibintang.net.id

Bagikan
Bayu
Bayu

I am a web developer with strong programming experience, specializing in building responsive and scalable web applications using modern technologies.

Articles: 29

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *